Trip to Ciletuh Geopark. Part 4: Keindahan Alam dan Budaya di Curug Sodong

Melanjutkan cerita sebelumnya, mengenai rangkaian trip to Ciletuh Geopark yang diadakan Komunitas Backpacker Sukabumi.

Setelah dari Curug Cimarinjung, kita kembali ke homestay untuk sarapan dan packing, untuk kemudian kita lanjut ke destinasi berikutnya, curug Sodong.

Untuk menuju curug Sodong ini kita harus kembali lagi ke pertigaan Ciwaru. Jalannya cukup bagus, hingga sampai di salah satu ujung pedesaan. Selepas dari area pedesaan, jalannya sudah berupa susunan batu kasar. Susah untuk dilewati kendaraan bermotor, baik mobil atau sepeda motor. Beruntung kita pake land rover, sehingga bisa masuk hingga sampai ke area curug nya.

Dari area parkir land rover, susunan air terjun bertingkat terlihat jelas, indah banget. Di tingkat atas, ada satu alian air terjun dan bercabang menjadi dua di tingkat bawahnya. Aliran dua air terjun yang di tingkat bawah itulah yang dinamakan Curug Sodong. Saya lupa nama air terjun yg di atas, Curug Cikanteh mungkin, yang jelas akses ke sananya masih susah.

Gak pake lama, begitu landy terparkir, kita semua langsung turun menyerbu curug. Berbeda dengan curug Cimarinjung yang airnya coklat keruh, di curug Sodong ini airnya jernih banget. Bahkan selain pada foto-foto narsis, banyak juga peserta yang nyebur untuk berenang di kolam curug ini. Brrrr…. segernya…..

Suasana curug sangat rame saat itu, cukup susah untuk dapat clear shot. Karena selain rombongan kita, ada rombongan pembuat film dokumenter tentang Ciletuh Geopark yang datang, dan juga ada beberapa penduduk setempat yang datang juga.

Nah ini yang unik dan luar biasa. Rombongan penduduk setempat itu datang sekeluarga besar, ada kakek nenek, ada orang dewasa laki-laki dan perempuan, dan ada anak-anak kecil, untuk botram atau ngaliwet. Botram ato ngaliwet adalah tradisi masyarakat Sunda untuk makan rame-rame, dengan tujuan utama adalah untuk bersosialisasi dan meningkatkan keakraban. Nah ketika tradisi itu dilakukan di Curug Sodong yang eksotis…..hmmmm kombinasi yang luar biasa.

Tugas yang perempuan adalah menyiapkan makanan. Mereka membakar lauk-lauk yang sudah dibawa sebelumnya, seperti ikan, ayam, dan cumi-cumi. Membakarnya pun sederhana, menggunakan kayu bakar, tapi jika dilihat hasilnya…. beuhhh bener-bener bikin ngiler.

Dan disaat yang perempuan menyiapkan menu makanan, yang laki-laki mencari tambahan lauk untuk dibakar dengan menjala di kolam Curug Sodong. Hasilnya sang bapak terlihat membawa beberapa ekor ikan kecil air tawar.

Kira-kira 30 menit kemudian makanan sudah siap. Mereka sekeluarga duduk berkumpul, dan dengan antusiasnya mulai mengambil nasi dan lauk satu per satu. Tak henti-hentinya pula mereka menawari kita untuk ikut makan bareng. Beuhhhh pengen sih…. tapi… ya jaim deh. Gak enak juga kalo semua rombongan ikut nyerbu…hehehe

Duhhh… so sweet nya mereka. Duduk bersama sekeluarga, menikmati lezatnya ikan bakar dengan view pemandangan curug Sodong yang luar biasa indah.

BAHAGIA itu sederhana.

Salam,